WEB 3.0
WEB 3.0
Web 3.0 adalah internet generasi ketiga yang akan datang di mana situs web dan aplikasi akan dapat memproses informasi dengan cara seperti manusia cerdas melalui teknologi seperti pemelajaran mesin (ML), Data Besar, teknologi besar terdestralisasi (DLT), dll. Web 3.0 awalnya disebut Web Semantik oleh penemu World Wide Web Tim Berners-Lee, dan ditujukan untuk menjadi internet yang lebih mandiri, cerdas, dan terbuka.
Untuk benar-benar memahami tahap selanjutnya dari internet, kita perlu melihat empat fitur utama Web 3.0:
- Ubikuitas
- Web Semantik
- Kecerdasan Buatan
- Grafik 3D
an karena mesin Web 3.0 dapat membaca dan menguraikan makna dan emosi yang disampaikan oleh sekumpulan data, mesin tersebut menghasilkan mesin yang cerdas. Meskipun Web 2.0 menyajikan kemampuan serupa, namun masih didominasi oleh manusia, yang membuka kesempatan untuk perilaku korup seperti ulasan produk yang memihak sebelah, penilaian yang curang, dll.
Misalnya, platform ulasan daring seperti Trustpilot menyediakan cara bagi konsumen untuk meninjau produk atau layanan apa pun. Sayangnya, sebuah perusahaan dapat dengan mudah mengumpulkan sekelompok besar orang dan membayar mereka untuk membuat ulasan positif untuk produknya yang tidak layak. Oleh karena itu, internet membutuhkan AI untuk mempelajari cara membedakan yang asli dari yang palsu agar dapat memberikan data yang andal.
Aplikasi Web 3.0
Persyaratan umum untuk aplikasi Web 3.0 adalah kemampuan untuk mencerna informasi berskala besar dan mengubahnya menjadi pengetahuan faktual dan eksekusi yang berguna bagi pengguna. Dengan itu, aplikasi ini masih dalam tahap awal, yang berarti bahwa mereka memiliki banyak ruang untuk perbaikan dan jauh dari bagaimana aplikasi Web 3.0 potensinya berfungsi.
Beberapa perusahaan yang sedang membangun atau memiliki produk yang mereka ubah menjadi aplikasi Internet 3.0 adalah Amazon, Apple, dan Google. Dua contoh aplikasi yang memanfaatkan teknologi Web 3.0 adalah Siri dan Wolfram Alpha.
Komentar
Posting Komentar