MATRIK
NAMA: NAFIZA SHEILA FARADILA
NIM:202031060
MATRIKS
PENGERTIAN MATRIK
Matriks adalah kumpulan bilangan yang disusun secara baris atau kolom atau kedua-duanya dan di dalam suatu tanda kurung. Bilangan-bilangan yang membentuk suatu matriks disebut sebagai elemen-elemen matriks. Matriks digunakan untuk menyederhanakan penyampaian data, sehingga mudah untuk diolah.
Istilah-istilah :
- Lambang matrik digunakan huruf besar, A, B, C
- Elemen matrik digunakan lambang huruf kecil, a. b , c …
- Bagian mendatar disebut baris
- Bagian tegak disebut kolom
- Indeks-I menyatkan baris, indeks-j menyatakan kolom
- Jumlah baris=m, jumlah kolom=n
- Ukuran matrik disebut ordo
- Matrik dengan jumlah baris=m, jumlah kolom=n diebut dengan ukuran (mxn) atau matrik berordo (mxn)
contoh :
JENIS JENIS MATRIK
- MATRIK BUJUR SANGKAR
A dikatakan matrik bujur sangkar jika jumlah baris dan jumlah kolom A sama. Matrik A dikatakan berordo n
- Matrik Segitiga Atas
A dikatakan matrik segitiga atas, jika A adalah matrik bujur sangkar dimana semua elemen dibawah diagonal utama 0
Elemen-elemen diagonal utama : 3, 9, -7, 2, 8Elemen-elemen dibawah diagonal utama 0, maka A matrik segitiga atas
- Matrik Segitiga Bawah
A dikatakan matrik segitiga atas, jika A adalah matrik bujur sangkar dimana semua elemen diatas diagonal utama 0
Elemen-elemen diagonal utama : 1, 4, 7, 2, 8
Elemen-elemen diatas diagonal utama 0, maka A matrik segitiga bawah
- Matrik Diagonal = D
A dikatakan matrik diagonal, jika A adalah matrik bujur sangkar dimana semua elemen selain diagonal utama 0, dan elemen diagonal utama tak nol. Matrik demikian diberi lambang D.
- Matrik Identitas = I
A dikatakan matrik identitas, jika A adalah matrik bujur sangkar dimana semua elemen selain diagonal utama 0, dan elemen diagonal utama 1. Matrik identitas diberi lambang I.
Transpose matrik A ditulis AT adalah sebuah matrik yang diperoleh dari A dimana baris AT adalah kolam A, dan kolom AT adalah baris A. Bila A berukuran (mxn), AT berukuran (nxm)
- Matrik Simetris, A=AT
A dikatakan matrik simetris, bilamana A adalah matrik bujur sangkar dimana, AT=
- Matriks Baris
Matriks Baris adalah matriks yang terdiri dari satu barisContoh : A = ( 1 3 4 9)
- Matriks Nol
Matriks Nol adalah Suatu matriks yang setiap unsurnya 0 berordo ,ditulis dengan huruf O.
- Matriks Skalar
Matriks Skalar adalah matriks diagonal yang unsur-unsur pada diagonal utama semuanya sama.
- Matriks Mendatar
- Matriks Skew Simetris
Matriks Skew Simetris (Anti Simetri), yaitu suatu matriks
persegi yang apabila ditransposkan akan sama dengan negatif dari matriks
semula. Misalkan A adalah matriks persegi. Matriks A dikatakan skew simetris
jika dan hanya jika AT=−A. Syarat lainnya yaitu semua elemen yang berada di
diagonal utama bernilai nol.
(1) Kesamaan, A=B Matrik, A=[aij] dan B=[bij]
dikatakan sama ditulis A=B jika hanya jika (1) A
dan B berukuran sama (2) Setiap
elemen yang seletak nilainya sama, aij = aij ;
Contoh : A dan B berukuran sama (2x3), tetapi A¹B, karena terdapat elemen
seletak nilainya tidak sama ![]() (2) Perkalian dengan skalar, kA Perkalian matrik, A=[aij] dengan skalar
tak nol k ditulis kA, didefinisikan bahwa setiap elemen A dikalikan dengan
konstanta tak nol k, yakni : kA=k[aij]=
[kaij] OPERASI ARITMATIK MATRIK (2) (3) Penjumlahan, A+B (1) Matrik,
A=[aij] dan B=[bij] dikatakan dapat
dijumlahkan ditulis A+B bilamana A dan B berukuran sama. (2) Bilamana, A+B=C, maka elemen matrik C diberikan, cij = aij
+ bij (elemen yang seletak dijumlahkan)
CONTOH
Sifat Penjumlahan Matrik Misalkan
terdapat matriks A,B,C dan matriks nol O sedemikian rupa sehingga berlaku : A+B=B+A A+(B+C)=(A+B)+C A+O=O+A=A A+(−A)=−A+A=O
Sifat Perkalian Matrik Misalkan terdapat matriks A,B,C, matriks nol O, matriks
identitas I dan m,n sembarang bilangan bulat yang sedemikian rupa sehingga
berlaku :
Misalkan terdapat matriks A,B,C, matriks nol O, matriks
identitas I dan m,n sembarang bilangan bulat yang sedemikian rupa sehingga
berlaku : OPERASI ARITMATIK MATRIK (3) (4) Perkalian Matrik, AB=C (1) Matrik,
A=[aij](m=n) dan B=[bij](pxq) dikatakan
dapat dikalikan ditulis AB bilamana jumlah kolom A dan jumlah baris B sama [n=p].
(2) Bilamana, AB=C, maka matrik C=[cij](mxq)
dimana elemen cij diberikan oleh : Sifat Penjumlahan Matrik Misalkan
terdapat matriks A,B,C dan matriks nol O sedemikian rupa sehingga berlaku : A+B=B+A A+(B+C)=(A+B)+C A+O=O+A=A A+(−A)=−A+A=O Sifat Perkalian Matrik Misalkan terdapat matriks A,B,C, matriks nol O, matriks
identitas I dan m,n sembarang bilangan bulat yang sedemikian rupa sehingga
berlaku : OPERASI ARITMATIK MATRIK (3) (4) Perkalian Matrik, AB=C (1) Matrik,
A=[aij](m=n) dan B=[bij](pxq) dikatakan
dapat dikalikan ditulis AB bilamana jumlah kolom A dan jumlah baris B sama [n=p]. (2) Bilamana,
AB=C, maka matrik C=[cij](mxq) dimana elemen cij
diberikan oleh : DETERMINAN MATRIKS Fungsi determinan matrik bujur sangkar A dinyatakan dengan det(A)=|A|, didefinisikan sebagai jumlahan hasil kali elementer elemen-elemen bertanda A Kasus n=1 A=[a], det(A) =|a| = a Kasus, n=3, Metode Sarrus METODE EKSPANSI LAPLACE Andaikan, A=[aij] (nxn) adalah matrik bujur sangkar berordo (nxn). (1). Minor elemen matrik A baris ke-i dan kolom ke-j (a-ij) ditulis Mij didefinisikan sebagai determinan matrik berordo (n-1)x(n-1) yang diperoleh dari A dengan cara menghilangkan baris ke-I dan kolom ke-j (2). Kofaktor elemen matrik A baris ke-i kolom ke-j ditulis C-ij didefinisikan sebagai : M32 determinan matrik berordo (3x3) baris ke-3 dan kolom ke-2 dari matrik A dihilangka Andaikan, A=[aij] (nxn) adalah matrik bujur sangkar berordo (nxn), dan Cij = (-1)i+j Mij adalah kofaktor elemen matrik A baris ke-i kolom ke-j. CONTOH : MATRIKS METODE CHIO. Perhatikan untuk matrik dengan ordo Selanjutnya untuk matrik dengan ordo Apabila ukuran matriksnya diperluas atau diperumum menjadi contoh soal: carilah determinan dari matriks berikut dengan metode chio jawab: MATRIKS METODE CROUT.Langkah-langkah yang harus dilakukan pada Metode Reduksi Crout adalah : - Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memasukkan ke-empat persamaan diatas ke dalam Matriks, dimana Matriksnya ber-orde 4x4. - Sehingga didapatlah nilai X1 = 2, X2 = -2, X3 = 3, dan X4 = -1. Dengan menggunakan Metode Reduksi Crout kita langsung mendapatkan nilai X1, X2, X3 dan X4 nya dengan memasukkan rumus yang didapat dari persamaan Matriks A = [L].[U]. |
Jika
Penyelesaian :
Matriks A dan B saling invers jika berlaku A × B = B × A = I.
Suatu matriks lain, misalnya B dikatakan sebagai invers matriks A jika AB = I. Matriks invers dari A ditulis A–1 . Dengan demikian, berlaku :
AA–1 = A–1A = I
Matriks A mempunyai invers jika A adalah matriks nonsingular, yaitu det A ≠ 0. Sebaliknya, jika A matriks singular (det A = 0) maka matriks ini tidak memiliki invers.
Dari persamaan A × B = I, diperoleh :
Sekarang, akan kita buktikan apakah matriks B × A = I?
Jadi, jika A =
Tentukan invers matriks-matriks berikut.
a. A =
a. Dengan Adjoin
Pada subbab sebelumnya, telah dijelaskan mengenai determinan matriks. Selanjutnya, adjoin A dinotasikan adj (A), yaitu transpose dari matriks yang elemen-elemennya merupakan kofaktor-kofaktor dari elemen-elemen matriks A, yaitu :
Adjoin A dirumuskan sebagai berikut.
Jawaban :
Terlebih dahulu kita hitung determinan A.
Dengan menggunakan rumus adjoin A, diperoleh :
Bentuk 
- A =
- A =
Untuk menentukan invers matriks An dengan cara transformasi baris elementer, dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut berikut.
1) Bentuklah matriks (An | In), dengan In adalah matriks identitas ordo n.
4) Tukarkan 1 baris dengan baris lainnya
5) Letakkan satu baris dengan bilangan bukan nol.
6) Jumlahkan kelipatan suatu baris dengan baris lainnya
* untuk mencari b1 >> pecahan dari angka pertama
* untuk mencari b2,b3 >> lawan dari angka(misalkan positif (+) menjadi negatif (-)
Notasi yang sering digunakan dalam transformasi baris elementer adalah :
Penyelesaian :
- A =
tentukan determinan A dengan metode OBE!
- A =


METODE CREAMER

- x1 + 2x3 = 6
- -3x1 + 4x2 + 6x3 = 30
- -x1 - 2x2 + 3x3 = 8
- A =
b =
- A =
- A1 =
A2 =
A3 =
- A1 =

Komentar